What Is Love??
Cast : Shin
Hagi (U), Jung Daehyun, Bang Yongguk, Han Sunhwa
Genre : Melodrama
Author : Occie Candra
@JE2D4E
Part
1
- Nobody’s POV-
Malam musim gugur yang dingin mulai datang di bulan
September ini. Orang-orang di Korea sudah mulai memakai baju hangat panjang dan
scarf. Apalagi suasana malam itu cukup dingin untuk ukuran musim gugur.
Dan sudah pasti banyak orang yang menghangatkan diri
mereka sambil bersosialisasi dengan orang-orang di warung soju. Tak terkecuali
seorang cewek cantik berambut hitam dengan baju panjang berwarna pink dan scarf
putih yang tersender lemah di pundaknya. Bedanya, dia tidak minum bersama
teman-temannya, tapi minum seorang diri. Rambutnya yang hitam panjang menutupi
wajahnya yang tertelungkup di meja dengan beberapa botul soju dimejanya. Cewek
itu kelihatan hanya diam, kelihatannya sudah mabuk dan tertidur, tapi
tiba-tiba..
Dia mengangkat wajah sambil berteriak, “Ahjummmaaaa!!
Soju joseeyooooo….”, teriaknya dengan suara orang mabuk yang sudah serak. Cewek
itu mengucek wajahnya yang sudah mabuk dan rambutnya yang berantakan, lalu
duduk ala anak baik menunggu sojunya datang.
Ketika ahjumma penjaga warung makan itu datang membawa
sebotol soju lagi, tiba-tiba seorang cowok berjalan agak limbung dan menabrak
ahjumma. Walhasil, botul soju di atas nampan itu langsung terjatuh di meja
didepan cewek itu dan seketika isinya tumpah semua.
Cewek itu langsung menganga, dan melotot kearah cowok
tersangka yang menabrak ahjumma itu, lebih tepatnya, menabrak botol soju-nya.
“Hey! Kau!
Beraninya membuang sebotol sojuku!!”, teriaknya dengan suara parau.
Cowok itu hanya memandangi cewek itu dengan tatapan
annoying dan memandang cewek itu dari atas sampai bawah, kembali keatas lagi,
sampai cewek itu salting sendiri.
“Hey! Apa yang kau lihat?!”, bentak cewek itu.
“Ck! Ahjumma.. beri kami berbotol-botol soju lagi!!”,
teriak cowok itu dengan suara parau dan ternyata dia juga sudah agak mabuk.
“Hey, cewek, hanya sebuah botol soju kau sampai
berteriak padaku, ayo duduk aku traktir…”, kata cowok itu.
Cewek itu masih memandang sebal pada cowok itu,
“Tidak, terimakasih, aku bisa beli sendiri!”, cewek itu berkata ketus.
“Ck! Aku tahu kau ingin, sudah, duduk!”, kata cowok
itu sambil menaruh tangannya dipundak cewek itu dan memaksa cewek itu duduk.
Si cewek yang sudah tidak begitu bertenaga akhirnya
hanya duduk walau masih sambil melotot dengan tajamnya.
Cowok itu memandangi cewek itu menunggu sojunya
datang, dan akhirnya tersenyum, “Ckckck..ada cewek cantik begini kenapa galak
banget, sieh??”, tanya cowok itu sambil melayangkan senyum mautnya.
Cewek itu masih saja melotot memandangi cowok
menyebalkan itu, “Kau merusak malamku saja!”, bentak cewek itu, sambil
memandang tajam kearah cowok itu.
“Ssshh..anggap saja ini permintaan maafku, ayo, aku
tuangkan minumanmu”, katanya, sambil meraih gelas kecil si cewek, menuangkan
soju, dan akhirnya dia menuangkan soju di gelasnya sendiri.
Si cewek masih tidak bergeming, dia benar-benar sebal.
Dia hanya ingin waktu sendirian tetapi cowok itu muncul, menumpahkan sojunya,
dan sekarang malahan dia…
“Hey… Aku sudah mau mentraktirmu, mengganti sebotol
soju mu yang tumpah dan aku bahkan menuangkan soju ke gelasmu.. Dimana
attitudemu heh??”, kata cowok itu, sinis.
Akhirnya cewek itu mengambil gelas kecil itu dan
meminumnya sekali tenggak, dia meletakkan gelas di meja dengan keras dan kasar.
Cewek itu akhirnya mengambil botol soju dan menuangkannya di gelasnya sendiri
dan gelas cowok itu.
“Kita 0-0”, kata cewek itu, sambil menenggak gelasnya
sekali tenggak.
Cowok itu hanya menyunggingkan senyum dan menenggak
minuman didepannya. Dia memandang cewek itu, “Siapa namamu??”, tanyanya, sambil
tersenyum.
Cewek itu hanya berdecak pelan, “Bukan urusanmu,
jangan tanya-tanya soal aku..”, katanya, sambil menuang soju lagi, tapi sebelum
gelasnya penuh botolnya sudah diraih cowok itu.
“Jawab, atau aku ambil semua sojumu”, kata cowok itu.
“What?? Oh my god… Itu bukan urusanmu!”, cewek itu
marah sambil meraih soju itu dari tangan cowok itu. Tapi tangan cowok itu
menjauh sampai cewek itu tidak bisa menjangkaunya.
Cewek itu melotot marah, “Ya!! Kauu! Kenapa kau
tiba-tiba menggangguku, hah??!! Siapa kau? Kau orang yang disuruh orangtuaku
untuk mengikutiku, hah??!! Pergi sana!!”, teriak cewek itu, marah, kesabarannya
sudah habis.
Cowok itu hanya mendecak pelan, “Kalau kau tidak mau
ya sudah…”, kata cowok itu sambil beranjak dan membawa botol soju itu
dengannya.
Cewek yang sudah mabuk dan marah itu akhirnya hanya
berdecak sebal sambil menjawab, “Shin Hagi. Dan kembalikan botolku”, katanya.
“Nugu?”
“Shin Hagi!! Sekarang kembalikan botolku dan pergi
sana, aku tidak butuh traktiranmu atau apa…”, teriak cewek itu dengan suara
parau. Dia merasa sudah agak pusing, tubuhnya sudah agak limbung, dan dia
terduduk sambil memegangi kepalanya dan meringis menahan sakit.
“Ugh…”, keluh cewek itu.
Cowok itu datang mendekat dan duduk di sebelah cewek
itu, “Kau ini, sudah diam saja dan minum dengan tenang kenapa sieh? Ini…”, kata
cowok itu, menuangkan soju dan memberikan gelas kecil pada cewek itu.
Cewek itu menatapnya dengan pandangan yang sudah agak
samar-samar, tetapi dia menenggak juga soju itu dengan cepat.
“Nah..begitu… ayo aku traktir..”, katanya, sambil
tersenyum senang.
“Kau cerewet”, kata cewek itu, menuang lagi sojunya.
“Kau benar-benar banyak minum yah??”, kata cowok itu,
sambil menggerakkan tangan memesan soju lagi.
“Hah...
dasar aneh, cerewet”, kata cewek itu, menuang kembali sojunya.
“Kau ini sepertinya benar-benar sedang susah yah?? hanya bisa bilang cerewet”,
kata cowok itu, tanpa berhenti memperhatikan cewek didepannya yang lebih
memilih sibuk minum dari botol pesanannya.
Cewek itu sebenarnya sudah tidak peduli cowok itu
bilang apalagi. Dia sudah benar-benar mengubur dirinya didalam tenggakan soju,
soju, soju dan soju. Perasaannya marah, campur aduk, sebal dan sangat marah
tapi putus asa dan tidak tahu harus bagaimana lagi menanggapi masalahnya. Ingatan
kaburnya kembali pada kejadian siang tadi sehabis dia pulang kerja dan kejadian
tidak menyenangkan itu membuatnya sebal.
“Huuhh! Sudah menyuruhku bekerja siang malam, sekarang
mereka bertindak sesukanya padaku, menyuruhku ini itu, hahhh..sungguh orangtua
tidak tahu diri!!”, teriak cewek itu sambil menuang soju, dan dituangan kali ini,
dia merasakan tekanan luar biasa di kepalanya, dan pandangannya makin kabur,
kepalanya makin berat. Tapi dia tidak berhenti. Kalau minum soju bisa
membunuhnya, dia akan membunuh diri sendiri sekarang dengan soju.
Cowok didepannya hanya diam, sambil terus minum juga.
Sebenarnya dia juga sudah tidak peduli pada cewek didepannya, tapi kepalanya
yang masih agak sadar dan panggilan hatinya menyuruhnya untuk focus pada cewek
didepannya. Entah ada apanya atau kenapa, tapi melihat cewek manis itu
membuatnya menjadi tergelitik untuk mendekatinya, dia bahkan tidak tahu apa alasannya.
“Apa masalahmu??”, tanya cowok itu, suaranya parau.
“Kau…kau tidak perlu ta..tahu…”, kata cewek itu sambil
menunjuk ke wajah cowok itu.
“Hah, jangan sekali-sekali menunjuk-nunjuk wajahku…”
“Kau yang tanya, dasar babo…..”, cewek itu lemas,
kepalanya tertunduk, tapi kemudian dia langsung mengangkat wajahnya lagi,
memandang cowok itu yang terus menenggak soju, dan dia tersenyum, puas.
“Hey, cowok cerewet, kau juga ada masalah kan…hahaaha..apa
masalahmu???”, tanya cewek itu, sambil tertawa.
“Kau, tidak perlu tahu”, kata cowok itu, sambil
memandang cewek itu dengan sebal.
Cewek itu akhirnya tertawa kecil lalu melontarkan
kata-kata tidak jelas dan kembali minum soju didepannya.
“Siapa namamu??”, tanya cewek itu.
“Bukan urusanmu….dan..kau..tidak perlu tahu….”,
katanya, sambil menenggak soju dan menunjuk ke wajah cewek itu.
“Hah… menyebalkan…”, katanya.
Cowok itu hanya terdiam, pandangannya sebal kearah
gelas kecil didepannya. Dia juga jauh berfikir, banyak hal menyebalkan yang
terjadi, banyak hal yang ingin dia hilangkan dari fikirannya, tapi dia tidak
bisa. Kalau soju membuat semua masalahnya hilang dan semua kembali normal,
malam ini dia akan minum soju sebanyak-banyaknya sampai semuanya kembali
ketempatnya semula.
Akhirnya mereka minum bersama dalam diam, tidak saling
bicara, tapi juga tidak berhenti saling memperhatikan. Mereka terus memesan
soju satu botol demi satu botol, mereka menuang ke gelas masing-masing, sampai
larut malam dan sampai ahjumma pemilik warung melempar mereka keluar warung
karena ketika mau menghubungi orang yang kenal dengan tamunya yang sudah mabuk
berat itu, handphone mereka berdua mati.
“Yaaaa…ahjummaa…kenapa kau…kau melempar kami…..”,
teriak cowok itu sambil berusaha berdiri, ketika dia didorong keluar dengan
kasar, bersama cewek itu tentunya.
“Ahh….. Ahjumma….”, keluh cewek itu sambil berusaha
berdiri, tapi terjatuh lagi. Cowok itu membantunya berdiri dan mereka saling
memegang pundak agar mereka bisa berjalan dengan baik, walau memang masih
sempoyongan.
“Ahjumma jahaaat~~~ jahat~~ jahat~ kamu jahat…jahat….
nyahahhaaa”, mereka berdua menyanyikan lagu cheribel [??] dengan riang dan
keras dan bahagia.
Mereka berdua berjalan bersama sambil sempoyongan.
Berjalan tanpa arah, awalnya, sampai si cewek cukup sadar untuk mengingat
dimana apartementnya.
“Ahh… Sungguh..Apartemenku kenapa harus sejauh
ini…uugghh…”, katanya, sambil mengeluh capek dan memegangi kakinya.
Cowok disebelahnya hanya diam sambil masih terus
berjalan gontai. Cewek itu memperhatikan cowok disebelahnya.
“Astaga..orang ini tertidur sambil berjalan? Apa-apaan
ini…dasar cowok tidak tahu aturan, masa dia yang bersan…uugghh….”, cewek itu
merasa gejolak diperutnya.
“Uugghh…shit..”, cewek itu mengumpat sambil memegangi
perutnya erat-erat. Sepertinya dia sebentar lagi muntah. Dan dia tidak ingin
muntah dijalan, bau dan mengotori bajunya yang kebetulan, ini baju baru demi
acara yang direncanakan orangtuanya siang tadi.
Yang ada diotaknya sekarang hanya pulang ke apartement
dan segera tidur, dan membuang badan cowok yang berat disebelahnya ini dengan
segera.
Akhirnya, setelah jalan melelahkan, kepala yang sudah
berat ditambah dengan cowok disebelahnya yang sudah setengah tertidur walau
masih bisa menyeret kakinya itu, mereka berdua sampai di apartement cewek itu.
Cewek itu mengambil kunci dari tasnya dan akhirnya
mereka masuk. Sampai didalam, cewek itu melempar cowok itu begitu saja di
lantai. Dan cowok itu tidak protes sama sekali, alias sudah tertidur dengan
tenang di lantai kayu yang dingin itu.
“Ck! Aku yang cewek kau suruh membopongmu yang berat?
Dasar cowok kurang ajar..ckckck..sial..”, tapi cewek itu tidak mengumpat
terlalu lama, karena dia sendiri langsung melempar tubuhnya ke atas ranjang
yang empuk dan hangat.
-------------------------------
Sinar matahari menghujani kamar apartement yang
jendelanya tidak tertutup itu, tepat mengenai wajah cewek manis yang sedang
tertidur pulas di kasur itu. Cewek manis itu membuka matanya perlahan, badannya
terasa panas dan gerah. Dia menyeka wajahnya, “Auuh..wajahku berkeringat sampai
seperti ini…”, cewek itu mendesah pelan. Dia terduduk pelan dan sadar kalau dia
tidur dengan baju lengkap.
“Ah..pantas saja aku sampai keringatan..jaket tebal
ini tebal sekali lagi.. ugh..”, tiba-tibadia menutup mulut dengan telapak
tangannya. Dia merasa perutnya bergejolak. aahh! rasanya mau muntah. cih! pasti
gara-gara mabuk semalem!
- Hagi POV-
“Uugghhh..”,
kataku sambil memegangi perut saking sakitnya. Gara-gara aku jarang sekali
minum-minum sampai mabuk-mabukan, sekarang begini jadinya. Ugh…
“I
need bathroom….”, ketika dia beranjak dari kasur, kakinya tiba-tiba menyentuh
sesuatu. Dia mengerutkan kening, dan dia menoleh ke sebelahnya, sebuah gundukan
[??] besar berselimut di sebelahku.
Aku
menelan ludah. Aku tidak membawa pulang barang aneh kan? Atau sesuatu..atau!!
Aku
menepuk jidat! “Astaga!!!! aku..aku kan…”, aku tiba-tiba teringat dengan cowok
ganteng, ehem, ganteng sieh dimataku yang sedang mabuk, dengan poni depan yang
manis, jaket merah yang membuatnya makin tampan, dan…. glup! Wait, aku.. aku
sepertinya mengajak…mengajak...
Aku
buru-buru membuka selimut tebal itu dan…mau tak mau tersenyum.
Wajah
tampan seperti malaikat yang sedang tertidur pulas bersinar dibawah cahaya
matahari, rambut yang lembut berkilau, wajah yang mulus kecoklatan, bibir yang
mengatup seksi, sampai…
“uuunnggg….”,
cowok itu mengeluarkan suara.
Dan
aku makin bingung, ottokhae? Aduh, harusnya aku segera bergegas ke kamar mandi
saja dari tadi. Ketika aku baru mau beranjak, tiba-tiba....
“OMG!!!
JAM BERAPA INI????”, teriak orang disebelahku. Aku yang kaget sampai tersentak memandangnya
dengan horror dan bingung.
Dia
memandangku bingung, kemudian matanya membulat kaget, kemudian badannya
bergerak dengan kikuk, dan tiba-tiba…
“Uugghhh!!!”,
dia tiba-tiba menutup mulutnya dan..
Aku
menggigit bibir, dia mau muntah!! Andweeee!!
Aku
bergegas beranjak dari kasur, namun pergelangan tanganku ditahan oleh cowok itu
dan, “Dimana kamar mandinya?? Aku..uggh..tidak tahan lagi..”, katanya, dengan
muka pucat.
Aku memandangnya kaget, dia..kenapa sangat santai,
dan..
“Hagi-shii, plis…”, katanya, sambil memandangku dengan
mata besarnya yang bulat itu.
“Heh? Kau..”
“Dimana?”
“Disana….”, jawabku, langsung dengan muka polos dan
dia langsung bergegas ke kamar mandi. Aku hanya beranjak pelan dari tempat
tidur, dan menunggu didekat kamar mandi.
Setelah dia keluar kamar mandi, dia dengan senyum
cerah dan sebuah handuk kecil berwarna pink mengalung di lehernya. Aku
melihatnya dengan sedikit amaze, orang ini santai sekali….
“Terimakasih sudah menampungku yang mabuk berat dan
mengganggumu semalam, dan maaf aku sudah merepotkan..”, katanya sambil
tersenyum.
“Ah, aku juga..”
“Oiya, sudah jam segini, aku sudah harus berangkat
kerja. Terimakasih sudah menampungku, dan, terimakasih sudah membopongku
semalam, bye Hagi-ah..Kalau kita beruntung, kita akan ketemu lagi”, kata cowok
itu, memotong perkataanku dan langsung beranjak pergi, melempar handuk pink ke
arah kasurku, dan keluar pintu dan.. wuuusshh~~ menghilang seperti angin. Dan..
aku hanya menganga tidak percaya melihat pintu tertutup begitu saja.
“WHAT?? WHAT THE….”, aku sampai tidak bisa
berkata-kata. OMG!! Aisshh!! Aku bergegas lari ke pintu, membuka pintu dan
melihat ke arah lorong apartement, aku melihat dia menuruni tangga apartement
dengan agak terburu-buru.
Aku sudah hampir mengejarnya, sampai, aku langsung
berhenti tiba-tiba. Aku langsung mengecek badanku. Badanku tidak sakit-sakit
kecuali aku yang ingin muntah dari tadi, pinggangku tidak sakit, rrr, yang
jelas, sepertinya bajuku tidak terbuka sedikitpun dan… aahh! Its safe!
nyahahaha.. Its okay, everything okay!! hahahaha..
Aku langsung menutup pintu sambil tersenyum, aku
teringat handphone yang mati, aku langsung menge-charge nya dan melenggang ke
kamar mandi dengan tenang, aku harus berangkat kerja.
30 menit kemudian, aku keluar dengan badan segar bugar
senang bahagia dan segera bergegas bersiap-siap ke kantor, menyiapkan segala document,
memasukkan handphone dan segala macam peralatanku.
Aku naik bus umum ke tempat kerja yang cukup jauh dari
apartement. Aku kemudian menyalakan handphone yang mati, seperti biasa,
mendengarkan lagu klasik kesukaanku dipagi hari, dan….
“Eh??”, sebuah gambar cheesecake terpampang
menggiurkan dilayar bening itu. Cheesecake?? Kapan aku pasang gambar
cheesecake?? Tiba-tiba upcoming alert yang banyak masuk, sms pending, panggilan
tidak terjawab, dan saking herannya kenapa begitu banyak pemberitahuan? Tumben…
Belum habis aku kaget, sebuah incoming call masuk, dan
foto seorang cewek cantik berambut coklat langsung terpampang dilayar, “Nugu???
Siapa ini??”, aku kaget, tapi langsung aku angkat juga.
“A…”
“Jung Daehyun, where are you???!! Aku semaleman udah
nyari kemana-mana, nelpon kemana-mana, temen-temenmu ga tahu kamu pergi kemana,
sama siapa dan diamana. Sampai sekretarismu ajah ga tau kamu dimana! Semua
orang panik, semua orang nyari kamu sampe keseluruh penjuru Seoul!! Kenapa kamu
pergi gitu ajah setelah acara pestanya, haah???? Ya!! Jung Daehyun, kamu kenapa
ga jawab!!!!”, bentak suara seorang cewek diseberang sana.
Aku hanya mengedip-ngedipkan mata, mencerna sambil
masih kaget dan bingung. Wait, wait, wait!!! Tunggu! Tungguu…. Jangan-jangan,
ini hape….hape cowok itu?!! Jung Daehyun? nama cowok itu!!
Aku mendekatkan telinga ke hape dan mendengar cewek
itu nyerocos sampai berbusa, mungkin, dan akhirnya dia terdiam, sunyi, dan
beberapa lama, dia berkata,
“Daehyun-ah…”, katanya, manja.
“Uhmm..mianeyo, this is not Jung Daehyun….”
“Siapa kamu??!!”, tanyanya, tajam dan ketus, dan
memotong ucapanku.
“Aku..”
“Siapa kamu?! Kamu siapanya Daehyun?? Kenapa hapenya
bisa ada di kamu dan kenapa kamu yang angkat? Mana Daehyun??”, tanyanya, tajam.
Dia memotong ucapanku lagi! Ugh…
“Uhm..dia sudah berangkat kerja dan dia…”
“What? Apa maksudmu?”
“Aku mau bilang…”
“Kau, jangan macam-macam dengan Daehyun, dia itu
tunanganku!”, kata cewek diseberang dengan nada ketus yang menyebalkan. OMG!
dia memotong ucapanku lagi!! uuggh..menyebalkan!! Aku mencoba menjelaskan dan dia memotong ucapanku sampai begitu!! Ugh, mengesalkan...
“Semalam dia tidur ditempatku, dia sudah berangkat
kerja sekarang, jadi kau tenang saja, tidak usah khawatir”, kataku, ketus dan
langsung menutup telepon.
Hahh… what a weird morning. Pertama, Jung Daehyun,
lalu perempuan ini.. Ugh, I hope the rest of the day isn’t bad like this
morning….but, I have bad feeling about this...
-tbc-
#ea siD43 udah punya tunangan..#hem..awal pertemuan yang berkesan..Si Hagi kuat amat yah..ngegotong2..si D4E yg badan'a gede..Keke bagus tuh je lanjut dong..>0<
BalasHapus