Main
Cast: Bang Yongguk, Han Yuna (author, you), Song Jieun, Choi Junhong [Jello].
Judul: BeachNama Author: Occie Candra
Genre: Romantic comedi 17+
Beach - Part 1
Zzrrassssshhh~~~
Suara ombak yang
menggulung-gulung bersahut-sahutan terdengar begitu indah sore ini... Aku
menghirup udara pantai yang segar dengan perlahan dan menghembuskannya dengan
perlahan. Aku duduk di pantai, tersenyum melihat indahnya siluet matahari di
garis batas horizontal. Aku mendekap kakiku di dada, memandang ke kejauhan
sambil tersenyum. Betapa indah sore ini...
Tiba-tiba terdengar suara,
"Jeonbu geojitmal.. ijeul su itdan mal...". Aku mencari-cari hape
didalam tas disebelahku. Foto seorang cowok yang sedang tersenyum dengan ceria
memandang kearahku. Aku tersenyum sesaat sebelum mengangkat teleponnya.
"Anyeong,
Yonggukie", sapaku.
"Anyeong, Yuna-ah...
Nanti kau jadi datangkah?", tanyanya dari seberang, suaranya terdengar
agak cemas.
"Nee.. Aku akan datang. Tenang
saja", kataku, mantap.
"Jeongmal..jeongmal
gomawoyo...", katanya.
Aku tersenyum, "Anii,
Yonggukie, aku yang seharusnya berterimakasih padamu..", kataku.
"Haah.. Aku tunggu kau,
ya.. Hati-hati dijalan.."
"Nee...", kataku.
Dan dia menutup teleponnya.
Dia ini masih khawatir saja...
Aku tersenyum kecil, entah kenapa aku masih merasa senang... Ah, sebuah
kenangan menyergap ingatanku seketika, dan membuatku kembali memandang laut di
kejauhan.. Ingatan lama....
(Flashback)
"Yuna-ah!!
Yunaaaaa...", panggil seseorang dari belakang. Aku berpaling ke asal
suara.
"Jiyeonnie?? Ada
apa??", tanyaku.
"Ahh.. Kau mau kemanaa???
Kita masih ada kelas... ugh", katanya, sambil menyeret tanganku kembali
kedalam gedung kampus.
"Aish!!", aku
melepaskan tarikan tangannya dengan kasar, "Ada kelas apa..udah selesai
kok.. mau balik ah", kataku.
"CK!! Kau! Hari ini bakal
ada kuis dadakan tahuuuu.....", kata Jiyeon sampai mulutnya monyong.
"He?? Kuis??", aku
kaget.
"Haish.. Aku tahu kau
pasti kaget. Sudah, ayo masuk kelas. Bisa parah kalau nama kita ga ada
diabsen", katanya.
"Yaa!! Aku belum belajar
Jiyeonnie...", kataku, sambil nurut saja ditarik sama dia.
"Sama!! aish..",
katanya, sambil setengah berlari menggenggam tanganku. Aku yang mengikuti
dibelakangnya juga berlari kecil. Haish.. Aku benar-benar tidak tahu...eh
tunggu!!
"Jiyeonnie.. Nanti kelas
apa yah??", tanyaku, ragu.
Jiyeon tiba-tiba berhenti, dia
memandangku dengan tatapan paling maut yang pernah dia perlihatkan.
Aku menelan
ludah,
"YAA!! HAN
YUNAAAAA!!!", dia hanya meneriakkan namaku. Sambil mengatur nafasnya, dia
berkata, "Kimia analitis".
JGEER!!!
"Omo!! thats.. thats....
", aku hanya menganga, "dosennya......"
"Ya! Yuna-ah!!
Ayoooo...", aku sadar setelah dipanggil Jiyeon yang sudah beberapa langkah
di depanku.
"Aish!! ottokhheeeeeeee....",
gumamku sambil berlari kecil dengan panik mengikuti Jiyeon. Dia menghilang di
tikungan dan aku mengikutinya. Ahh..ottokhaee.. aku bahkan sama sekali belum
belajar, aku malah lupa hari ini ada kelas!! aarrgghh.. damn!! damn...kuis lagi..huwaaa....
Ketika aku membelok di
tikungan yang sama dengan Jiyeon...
BRRUUKKK!!!
"Aaaaa...
aduhh..aduh....", pantatku dengan sukses mencium lantai dengan kerasnya.
Aaahh.. aish!!
"Yaaa!!! Kalau jalan
hati-hati!!", teriakku pada orang yang menabrakku.
Aku melihat seorang cowok
dengan jaket biru dalam posisi terduduk yang sama denganku. Tapi dia langsung
berdiri dengan cepat. Dia memandangku.
Cowok yang tinggi, berbaju tidak begitu
rapi, memakai kacamata besar dan berambut pirang... mengulurkan tangan padaku.
"Kwenchana yo??",
tanyanya.
"Ne..", jawabku,
singkat. Sambil meraih tangannya dan berdiri dengan menahan sakit di pantat.
"aaa....", rintihku.
"Aduh, sakit yah? Dimana
yang sakit??", dia memandangku dengan tatapan cemas, dan tangannya refleks
menyentuh pundakku.
"Yaa!! Apa yang kau
lakukan??!", bentakku dengan sebal dan menatapnya tajam. Cowok itu
langsung diam dan menyingkirkan tangannya.
"Maaf..", katanya.
Aku memandangnya dengan sebal,
"Lain kali kau lihat-lihat yah kalau jalan. Mana aku lagi buru-buru lagi..hiss",
kataku, sambil sebal, dan berlalu darinya dengan berlari kecil.
haish..menyebalkan!!
huks... ada kuis...
huweeeee.... kepalaku sudah penuh dengan kekalutan.
Aku duduk di bagian tengah,
disebelah Jiyeon dengan perasaan waswas. Jiyeon dengan rajin membaca buku. Dan
aku, sibuk berdoa agar aku tidak kena tunjuk oleh dosen. haish, aku bahkan lupa
hari ini ada kuliah kimia analitis dan... damn..aku bahkan tidak tahu ada
kelas...aahhh... payah. pabooo!!
Singkat cerita, si dosen
killer sedang berdiri di depan kelas, sambil membuka-buka notesnya. Biasanya
dia akan menunjuk mahasiswa, dan kalau tidak bisa, dia akan melempar ke yang
bisa. sungguh menyebalkan. Dan, mahasiswa seperti aku ini, mendingan aku ndak
kena tunjuk...brrr...
Pertanyaan pertama lewat, pertanyaan
kedua lewat... pertanyaan ketiga, keempat, kelima... keenam.. aahh... Aku
tersenyum sedikit lega. Aku melirik jam tangan, tinggal 30 menit lagi. Kalau
lolos jam, aku bisa terbebas dari penjara 2 jam ini....
"Han Yuna-shi.. Apa
jawaban pertanyaan tadi??", and.. FROZEN IMMEDIATELY. Error! Aku menatap ngeri ke
whiteboard didepan kelas yang penuh dengan angka, rumus...omoo...
"Han Yuna-shi? Apa kau
tahu penyelesaiannya?", tanya dosen itu lagi.
"A.. aa.. Sa..sa..
saya...", tiba-tiba sebuah kertas terlempar ke tanganku. Aku kaget sambil
melihat ke arah lemparan kertas itu, dan..
Cowok tadi....kah?? Dia hanya
melihatku dan memberi isyarat ke arah kertas itu. Aku langsung berpaling ke
kertas tadi dan membukanya... dan... OMO!!! Aku langsung mendongak melihat
papan dan...
"Han Yuna-shi? Kau mau
menyelesaikan pertanyaan ini atau saya harus melempar pertanyaan ini pada
mahasiswa lain?", tanya dosen lagi.
Aku memandang cowok itu, dan
dia mengangguk kecil, dan...
"Nee...", kataku.
Aku segera membuka kertas itu, menaruhnya di buku catatan seolah itu
pekerjaanku dan aku maju menuliskan jawaban test itu...
Setelah kelas selesai...
"Ya..Yuna-ah, kau tahu
darimana rumus tadi, itu susah looohhh...", tanya Jiyeon, sambil
memandangku.
"Ehe.. Sebenarnya bukan
aku, tapi cowok disebelahku", kataku. Lalu aku menoleh ke sebelah..dan..
eh? Ga ada??
"Siapa?", tanya
Jiyeon.
"Entah.. Aku ga tahu..
Tadi dia duduk disebelah"
"Oh.. Cowok berkacamata
itu?".
"Ah!! Iyaa.. kau tahu??
aish, aku malah belum bilang terimakasih...dan minta maaf...", ingat
kejadian membentaknya tadi. Padahal dia udah bantu aku berdiri.. hmmm
"Kayaknya tadi dia
barusan keluar.."
"Ah! Aku harus bilang
terimakasih.. Jiyeonnie, aku duluan yah..", kataku.
"Hmm..ya sudah sana..
hati-hati..", katanya, sambil tersenyum.
"Neeee..", jawabku, dan aku berlalu
keluar kelas.
Aku celingukan mencari cowok
berjaket biru, bercelana jeans hitam dan berambut pirang dengan
kacamata..tinggi.. AH!! Aku melihatnya berjalan ke arah kanan gedung. Kanan??
ah.. Perpustakaan!! Aku mengikutinya dengan sedikit berlari karena dia berjalan
dengan agak cepat.. Ahh..bisa ga sieh dia jalan pelan dikit.. Aku melihat
punggungnya sudah agak dekat..dan ketika membuka mulut...
"Ah!!", aku menepok
jidat. Aku kan ga tahu siapa namanyaaa... Haish.... Aduh.. Sial. Mau ga mau
harus ngikutin dia ampe dia berhenti, dan..
Iyakan.., dia masuk perpus,
anak rajin. Sebelum masuk erpus, aku harus udah ketemu!! Habis, masuk perpus
pake acara ngeluarin kartu anggota segala... ckckck..
Tapi yang namanya sial dan sial..
Dia keburu masuk duluan dan.. aish! Sampai depan perpus. Hah.. Aku celingukan dia udah ngilang entah kemana.. hah... Mau ga mau harus masuk. Aku
menggeledah tas dan..akhirnya menemukan juga kartu perpus. Setelah cek dan cek,
aku langsung masuk dan mencari-cari orang itu..
Jaket biru...celana jeans
item.. jaket biru, celana jeans item.. jaket biru, kacamata... Ah!! Aku
menemukannya!!
Aku berlari kecil mendekati
dia yang sedang mencari-cari buku..
"Anyeong..", sapaku,
pelan.
"Ah..Anyeong..",
sapanya, dengan suara beratnya
yang seksi, sambil memandangku.
"Uhm.. Terimakasih tadi yah sudah
membantuku", kataku, sambil tersenyum. Dia membalas senyum, dan.... Entah
kenapa, senyumnya begitu manis..dan, wajahnya begitu tampan....
"Ada apa? Kenapa
melihatku begitu?", tanyanya.
"Ah.. anii.. hanya
saja... hm! Terimakasih", kataku.
"Sama-sama.. Kelihatannya
tadi kau benar-benar kaget sekali, jadi... lagipula aku tadi juga sedang bisa
mengerjakan", dia tersenyum lagi. aih..senyumnyaa... ganteng... Aku
tersenyum kecil sendiri.
"Sedang apa kau
disini?", tanyaku, spontan.
Dia memandangku, "Mencari
buku tentu saja", katanya.
"Ah. Iya yah..",
cih! Keceplosan gara2 senyumnya..ah..sial.
"Kau sedang sibuk?",
tanyanya, beberapa saat kemudian.
"Eh? Hmm.. Ga..",
jawabku.
"Bisa minta tolong
kah??", katanya.
"Hmm.. Boleh"
Dia kemudian mengambil sebuah
catatan kecil dari sakunya, "Ini daftar buku yang ingin aku cari. Bisa tolong
bantu mencari??", tanyanya.
Aku mengambil kertas itu dari
tangannya, dan... "Huwa! Banyak sekali!!", kataku, melihat rentetan
nomor seri buku di kertas itu.
"Ahh.. Aku harus
mempelajari semuanya, dan ga punya banyak waktu, jadi aku harus mempelajarinya
secepatnya", katanya.
"Ah.. Arra...Aku akan
bantu", kataku, sambil tersenyum, dan mulai mencari buku di list itu.
Daaannn.... Aaaahhh!!!
Capeeeeekk.... Aku memijat pundakku sebentar sambil menenteng beberapa buku di
tangan.. ah.capek. huh!! Kalau aku tadi ga terpesona sama senyum orang itu, aku
mah ga bakal bantu2 dia.. Mana
dia udah menyelamatkanku lagi.... haish..
Tiba-tiba, buku ditanganku
diraih dan.. Aku melihat cowok itu tersenyum, "Ah..pasti berat
yah..miane..", katanya, sambil menata buku ditangannya.
"Ah.. anii..hanya.."
"Gomawoyo..sudah
bantu"
"Ah.. kau tadi sudah
bantu aku banget. ndak masalah...", kataku.
"Yuks, istirahat
dulu", katanya, lalu dia berjalan ke sebuah bangku didalam perpus dan..
"Uwaa...", aku agak
terpesona dengan pemandangan di luar jendela....
Sebuah taman bunga sakura
dengan lapangan hijau yang indah.. uwaah...
"Darimana kau tahu tempat ini??",
tanyaku, takjub.
"Aku selalu ke perpus dan
aku selalu duduk disini. Indah kan??", tanyanya. "Hm..apa kau tidak
pernah tahu ada taman bunga sakura?", tanyanya.
Aku memandangnya, "Anii..aku tahu, tapi aku ga
tahu kalau dari sini juga kelihatan..wuah, bagus....", kataku, takjub
sambil memandang keluar.
"Kau suka??", tanyanya.
"Nee...", sambil memandangnya.
Dan... ketika dia tersenyum, diterpa oleh sinar matahari sore yang menembus
kaca, rambut pirangnya yang berkilauan, matanya yang indah di balik kacamata,
kulitnya yang bersih tertimpa matahari, bibirnya yang merah.... "Yeppudaa...", gumamku.
"Ne?", tanyanya.
Aku tersenyum. "Anii.. Lanjutkan
saja baca bukunya...". Dan dia menekuni buku didepannya..
Entah ada apa denganku. tapi,
aku tidak bisa melepaskan pandangan dari wajah didepanku ini... sungguh..
"Jangan melihatiku seperti itu, Yuna-shi",
katanya.
"Eh?? Kau...kau tahu
namaku?", tanyaku, kaget.
"Loh? Memang tahu...Kita
kan satu kelas kimia, fisika dan matematika... tunggu! Jangan2..."
"AH!!", aku menunduk
malu, memandang keluar jendela..... aish!! Keceplosan!! Aku bahkan ga tahu
namanyaa..haish!
"Kau.. ga tahu
namaku??", tanyanya, sambil senyum-senyum.
Aku memandangnya ragu...
"AH.. uhmm...", aku
hampir ga bisa berkata-kata saking malunya.
Dia tertawa kecil, sambil
memandangku. "Ya.. Aduh..jangan ketawa dunk.. aish, aku kan ga bisa hafal
nama seluruh kelas...", ngeles, makin malu... *getok meja*
"Ah..masa?? Kelas kita
kan sedikit anak-anaknya... Kau sieh selalu main dengan Jiyeonnie, ah..ani, kau
selalu pulang cepat2 sieh dari kelas. Selalu datang terlambat, selalu ngantuk,
dan selalu suka titip absen", katanya, dengan nada jahil.
"Ya!! Ahh... Mau gimana
lagi.. Aku juga malas lama2 di kelas, rasanya pengen langsung
pulang...ugh", kataku, skak mat.
Dia tersenyum, "Dasar...
Kenapa kau selalu begitu?", tanyanya.
"Ck.. emang kau perlu
tahu.. ugh...", mendadak sebal gue. "Ya sudah, aku pulang
deh..", kataku, sambil beranjak.
"Hati-hati...", katanya, sambil
tersenyum senang dengang nada jahil.
UGH!! "Menyebalkan..baru
kenal kau sudah mengejekku", kataku, ga tahan juga.
"Kau juga, malah ga tahu
namaku. Mana bilang yeppuda lagi...kikiki", tawanya.
"YA!! Mengejekku lagi
awas kau!!", kataku, sebal dan malu. aish, menyebalkan banget sieh.. >,<
"Memangnya mau kau
apakan??", katanya, sambil tersenyum senang dan....wajahnya, benar-benar
tampan....Setiap lekuk wajahnya... Aku sampai terdiam.
"Aku akan melakukan apa
yang ingin aku lakukan", kataku.
Dia menyungingkan senyum,
"Contohnya??",
katanya.
hah!! sial...!
"Suka-sukaku, maaf yah", kataku, langsung berlalu dari sana.
Aku keluar perpus dengan
sebal. Hah!! Astagaaa. nyebelin banget sieh itu orang.. ugh... brrr.. Gara2 dia
ganteng ajah, gue jadi gaje begini.. Pake acara aku keceplosan ga kenal ama dia. Pake acara di ejekin lagi!! hhiirrr.. ga mau ah deket2 dia..
malu!! Tapi..dia ganteng banget.. ah!! Paboo Yuna!! *ketok kepala*
Ketika sampai di dekat gerbang
keluar kampus, aku mendengar sebuah suara memanggilku.
"Yunaaaa..
Yuna-shiiii!!!", panggil seseorang.
Aku menengok. Dan.. Akh!!
Cowok pirang itu lagi... aisshh!! Pura2 ga kenal ah!! Aku mempercepat
langkahku.. Dan aku terus mendengar dia memanggilku, dan aku makin mempercepat
langkahku... dan..
Grep!! Pundakku di tepuk
olehnya. Aku langsung kaget dan mau ga mau melihatnya.
"Nee?? ada apa
laagi??", aku mau ga mau melihat kewajahnya, dengan malu..aish...
"Dompetmu ketinggalan di
meja perpus tadi", katanya, sambil menyodorkan dompet berwarna pink
bergambar teddy bear.
Aku langsung mengambilnya
dengan agak kasar dan sebal, sambil berkata, "Te..terimakasih....."
"Yongguk-shii",
jawabnya.
"Eh?", tanyaku, memandangnya.
"Bang Yongguk",
katanya, sambil tersenyum manis.
Aku mau tak mau tersenyum
melihat dia memamerkan senyumnya yang luar biasa itu, "Gomawoyo,
Yongguk-shii".
-to
be continued-
Makasih
bagi yang sudah baca… Comment, saran, kritik, sangat ditunggu yah teman2
semua.. Makasih.. *bow bow*
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuutttt! hehehee :3
BalasHapus*komen ga membangun*
btw ntar ini menceritakan POV nya dr sudut pandangnya Yuna aja ya?
ga duuunnk~~ cerita dari sudut pandang yongguk ama jello juga.. :D hehehe..makasih yah udah comment~ hehheeh...
BalasHapusGue datanggggggg..........^0^(siape loe-,-")...ikutin yang di atas yah...Lanjutttttttttttt............^_^..#plak Mancap je...^,^ Hyuna
BalasHapus